SENIN, 23 maret 2015
PERILAKU INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI
PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI
1. Perilaku manusia dan perilaku individu dalam organisasi
Sebelum membahas perilaku individu dalam organisasi kita harus mengetahui perilaku manusia. Perilaku manusia adalah suatu fungsi dari interaksi antara person atau individu dengan lingkungannya. Sebagai contoh: seorang petani yang bekerja menanam padi di sawah, seorang tukang parker yang melayani jasa memparkirkan mobil dan lain-lain. Setiap orang akan melakukan perilaku yang berbeda dalam kehidupannya sehari-hari. Jadi ketika individu memasuki dunia organisasi maka karakteristik yang dibawanya adalah kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan kebutuhan, dan pengalaman masa lalunya. Dan organisasi
juga mempunyai karakteristik yaitu keteraturan yang diwujudkan dalam susunan hirarki, pekerjaan-pekerjaan, tugas-tugas, wewenang, tanggung jawab, system penggajian, system pengendalian dan lain sebagainya. Jika karakteristik antara individu digabungkan dengan karakteristik organisasi maka akan terwujud perilaku individu dalam organisasi . Jadi perilaku individu dalam organisasi adalah suatu fungsi dari interaksi antara seorang individu dengan lingkungannya ( organisasi ).
juga mempunyai karakteristik yaitu keteraturan yang diwujudkan dalam susunan hirarki, pekerjaan-pekerjaan, tugas-tugas, wewenang, tanggung jawab, system penggajian, system pengendalian dan lain sebagainya. Jika karakteristik antara individu digabungkan dengan karakteristik organisasi maka akan terwujud perilaku individu dalam organisasi . Jadi perilaku individu dalam organisasi adalah suatu fungsi dari interaksi antara seorang individu dengan lingkungannya ( organisasi ).
Perilaku manusia adalah sebagai suatu fungsi dari interaksi antara individu dengan lingkungannya . Individu membawa tatanan dalam organisasi berupa kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan, kebutuhan, dan pengalaman masa lainnya. Sementara itu, karakteristik individu akan dibawa memasuki suatu lingkungan baru, yaitu organisasi atau lainnya. Selain itu organisasi juga mempunyai karakteristik dan merupakan suatu lingkungan bagi individu. Karakteristik individu berinteraksi dengan karakteristik organisasi yang akan mewujudkan perilaku individu dalam organisasi.
Perilaku pada dasarnya berorientasi pada tujuan, dengan kata lain perilaku kita pada umumnya dimotivasi oleh keinginan untuk memperoleh tujuan tertentu. Dan dalam mencapai tujuan tertentu seseorang selalu mempunyai motif . motif adalah ikhwal “mengapanya” perilaku. Motif timbul dan mempertahankan aktivitas serta menentukan arah umum perilaku seseorang. Motif atau kebutuhan merupakan dorongan utama aktivitas.
Setelah bertahun-tahun teori dan riset dikembangkan, akhirnya secara umum disepakati, bahwa:
a. Perilaku timbul karena sutu sebab
b. Perilaku diarahkan pada tujuan
c. Perilaku yang dapat diamati masih dapat diukur. Membuat laporan, menyusun program, merangkai sperpart computer, dll.
d. Perilaku yang tidak langsung dapat diamati seperti: berfikir, berpresepsi juga penting dalam mencapai tujuan
e. Perilaku bermotivasi.
Tiap-tiap individu memiliki karakteristik seperti kemampuan, kepercayaan pribadi, harapan, kebutuhan dan pengalaman masa lalunya. Organisasi sebagai suatu lingkungan individu juga mempunyai karakteristik antara lain : keteraturan yang diwujudkan dala susunan hierarki, pekerjaan-pekerjaan, tugas-tugas, wewenang, tanggung jawab, system pengajian, system pengendalian, dan lain-lain.
2. Dasar-Dasar Perilaku Individu
Perilaku individu/ manusia adalah suatu fungsi dari interaksi antara person atau individu dengan lingkungannya.
Semua perilaku individu dipengaruhi oleh beberapa karakteristik yaitu:
a. Karakteristik biografis
Karakteristik biografis merupakan karakteristik pribadi yang terdiri dari:
1. Usia
Usia sangat mempengaruhi manusia berperilaku terutama dalam organisasi, semakin tua usianya maka perilaku/ produktifitas akan semakin berkurang.
2. Jenis kelamin
Ada yang menyatakan bahwa ada perbedaan antara pria dan wanita yang mempengaruhi kinerja dan perilakunya dalam organisasi, dan ada juga yang mengatakan tidak ada perbedaan antara keduanya.
3. Status perkawinan
Status perkawinan akan meningkatkan rasa tanggung jawab seseorang terhadap pekerjaannnya karena nilai pekerjaannya lebih berharga dan penting karena bertanggung jawab pada keluarga, biasanya karyawan yang telah menikah lebih puas dengan pekerjaanya disbanding yang belum menikah.
4. Masa kerja
Masa kerja yang lebih lama menunjukkan pengalaman kerja yang lebih dari seseorang dibanding rekannya yang baru dan ini akan mempengaruhi perilakunya dalam bekerja.
b. Kemampuan
Setiap manusia mempunyai kemampuan berfikir tapi kemampuan ini berbeda-beda ada yang lebih dan ada yang kurang. Seluruh kemampuan seseorang pada hakikatnya tersusun dari dua factor yaitu: kemampuan intelektual dan kemampuan fisik.
c. Kepribadian
Kepribadian adalah himpunan karakteristik dan kecenderungan yang stabil serta menentukan sifat umum dan perbedaan dalam perilaku seseorang. Hal ini paling sering digambarkan dalam bentuk sifat-sifat yang dapat diukur dan diperlihatkan oleh seseorang.
d. Determinan kepribadian
1. Keturunan
Karakteristik kepribadian tidak seluruhnya ditentukan oleh keturunan, tetapi kebanyakan seorang anak memiliki karakteristik yang hamper sama dengan orang tuanya.
2. Lingkungan
Lingkungan memainkan peran yang cukup besar dalam membentuk kepribadian seseorang seperti budaya, keluarga, teman-teman, dan kelompok-kelompok social serta pengaruh-pengaruh lain yang kita alami.
3. Situasi
Kepribadian seseorang walaupun pada umumnya mantap dan konsisten, berubah dalam situasiyang berbeda. Tuntutan yang berbeda dari situasi yang berlainan memunculkan aspek-aspek yang berlainan dari kepribadian seseorang.
e. Pembelajaran
Pembelajaran adalah setiap perubahan yang relative permanen dari perilaku yang terjadi sebagai hasil pengalaman. Suatu perubahan proses berfikir atau sikap seorang individ, jika tidak diiringi dengan perubahan perilaku, nelum merupakan pembelajaran.
Perbedaan dimensi individu dalam sebuah organisasi dipengaruhi oleh: konsep diri, cirri kepribadian, sikap, kemampuan, dan emosi. Konsep diri adalah bagaimana anda memandang diri sendiri, kepribadian adalah bagaimana anada menampilkan diri anda didepan orang lain.
3. Sifat-sifat manusia
Untuk memahami sifat-sifat manusia kita harus menganalisa prinsip-prinsip dasar pada manusia tersebut. Prinsip-prinsip itu adalah:
a. Perilaku manusia tidak sama karena perbedaan kemampuan.
Setiap manusia mempunyai kemampuan yang berbeda dengan yang lainnya. Karena keterbatasannya seseorang berbuat dan berperilaku berbeda dengan yang lainnya. Sebagai contoh: Seseorang bisa mengerjakan tugas dalam waktu 10 menit, orang lain memerlukan waktu 30 menit dengan tugas yang sama. Begitu juga dalam organisasi seorang atasan bisa mengatasi persoalan yang rumit hanya memerlukan waktu beberapa saja, tapi tidak dengan pimpinan yang lain, ia memerlukan puasa tiga hari tiga malam, dan hal-hal yang lai yang harus dilakukannya untuk menyelesaikan masalah itu. Perbedaan kemampuan ini ada yang menyatakan karena dibawa sejak lahir dan takdir, adajuga menyatakan karena perbedaannya menyerap informasi dari suatu segala, ada juga yamg menyatakan karena keduanya. Perbedaan kemampuan seseorang dapat dipergunakan untuk memprediksi pelaksanaan dan hasil kerja seseorang yang bekerja sama dalam organisasi.
b. Manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda
Manusia berperilaku karena didorong oleh serangkaian kebutuhan dan kebutuhan setiap manusia pasti berbeda Kebutuhan merupakan beberapa pernyataan di dalam diri seseorang yang menyebabkan seseorang itu berbuat untuk mencapainya sebagai suatu objek atau hasil. Begitu juga dalam organisasi seperti seorang karyawan yang didorong untuk mendapatkan tambahan gaji supaya bisa hidup satu bulan dengan keluarganya, tingkah lakunya akan berbeda dengan seorang karyawan yang didorong oleh keinginan untuk mendapatkan jabatan, kedudukan agar mendapatkan harga diri didepan orang lain. Kadang kala seseorang ketika sudah memenuhi kebutuhan yang satu dia akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang belum tercapaikan. Pemahaman tentang kebutuhan yang berbeda dari seseorang ini amat bermanfaat untuk memahami konsep perilaku seseorang dalam organisasi.
c. Orang berfikir tentang masa depan, dan membuat pilihan tentang bagaimana bertindak.
Kebutuhan manusia dapat dipenuhi lewat perilakunya masing-masing. Dan dalam menentukan perilaku seseorang membuat pilihan dalam bentuk sejumlah rangkain perilaku yang terbuka baginya.
Berikut ini menunjukkan pertimbangan seseorang di dalam melakukan pertimbangan seseorang di dalam melakukan suatu tindakan dengan mempertimbangkan beberapa faktor diantaranya:
1. Probabilitas jika ia mengambil serangkaian usaha ia akan mampu untuk mencapai tingkat pelaksanaa kerja yang diharapkan
2. Jika pelaksanaan itu tercapai maka ia akan mengarah pada pencapaian hasil.
3. Daya tarik dari hasil, nampaknya sebagai hal yang menaikkan pelaksanaan kerja.
4. Suatu tingkat dimana hasil merupakan daya tarik tambahan, disebabkan karena kemampuan hasil untuk memimpin kearah tercapainya hasil lain yang diinginkan.
Kekuatan yang mendorong seseorang untuk berperilaku dalam suatu cara tertentu akan menjadi besar, manakala individu tersebut:
- Percaya bahwa pelaksanaan kerja pada suau tingkat yang diinginkan itu memungkinkan ( tingginya expectancy U-P)
- Percaya bahwa perilakunya akan memimpin kearah pencapaian hasil ( terdapatnya expectancy P-H yang tinggi).
- Dan apabila hasil-hasil tersebut mempunyai nilai positif ( mempunyai daya tarik yang tinggi)
d. Seseorang memahami lingkungannya dengan hubungannya dengan pengalaman masa lalunya
Memahami lingkungan adalah suatu proses aktif, dimana seseorang mencoba membuat lingkungannya itu mempunyai arti baginya. Proses yang aktif ini mengakui secara selektif aspek-aspek yang berbeda dari lingkungannya, menilai apa yang dilihatnya dalam hubungannya dengan pengalaman masa lalu, dan mengevaluasi apa yang dialami itu dalam kaitannya dengan kebutuhan-kebutuhan dan nilai-nilainya. Oleh karena kebutuhan-kebutuhan dan pengalaman seseorang itu seringkali berbeda sifatnya, maka persepsinya terhadap lingkungan juga akan berbeda. Sebagai contoh: orang-orang dalam organisasi yang sama seringkali mempunyai perbedaan di dalam berpengharapan mengenai suatu jenis perilaku yang membuahkan suatu penghargaan, misalnya naiknya gaji dan cepatnya promosi, dan lain-lain.
e. Seseorang mempunyai reaksi senang atau tidak senang
Setiap orang dalam menanggapi sesuatu hal akan memiliki tindakan-tindakan yang berbeda, dikarenakan mereka mengevaluasi suatu hal dengan cara senang atau tidak senang. Seseorang merasa puas mendapatkan gaji tertentu dan ada juga merasa tidak puas mendapatkan gaji yang sama. Hal seperti ini dapat dikatakan bahwa orang membuat salah persepsi terhadap suatu hasil yang dicapai oleh orang lain yang mengakibatkan kurang tepatnya proses perbandingannya.perasaan senang atau tidak senang ini akan membuat seseorang berbuat berbeda dengan orang lain dalam rangka menanggapi suatu hal.
f. Banyak faktor yang menentukan sikap dan perilaku seseorang
Perilaku seseorang itu ditentukan oleh banyak factor. Ada kalanya perilaku seseorang dipengaruhi oleh kemampuannya, ada pula oleh kebutuhannya dan ada juga dipengaruhi oleh pengharapan dan lingkungannya. Oleh karena banyaknya factor yang mempengaruhi perilaku manusia, maka sering kali suatu organisasi akan mendapatkan kesulitan di dalam menciptakan suatu keadaan yang memimpin kearah tercapainya evektifitas pelaksanaan kerja.
Dapat diketahui bahwa diantara banyaknya factor yang mempengaruhi perilaku seseorang, kiranya perlu diadakan penelitian yang seksama manakah fakor-faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi perilaku tersenut. Dari faktor yang sudah diketahui tersebut kemudian dikembangkan untuk mendapatkan keevektivitasan pelaksanaan pekerjaan dalam suatu organisasi. Kalau didapatkan hasil bahwa perilaku untuk menciptakan evektivitas kerja banyak ditentukan karena kebutuhannya maka seorang pemimpin dapat merancang suatu suatu rencana kerja yang mengarah terpenuhinya kebutuhan tersebut. Kalau seandainya disebabkan karenakemampuan karyawan, maka pemimpin dapat merencanakan peningkatan kemampuan tersebut baik dengan jalan latihan jabatan atau di sekolahan.
Dalam organisasi variable individu, keorganisasian, dan psikologis tidak hanya mempengaruhi perilaku tetapi juga prestasi.
PERILAKU KELOMPOK DALAM ORGANISASI
Setiap individu dalam kehidupannya mempunyai kepentingan dan tujuan yang berbeda, sehingga dengan sifat dan karakteristik setiap individu yang berbeda-beda, tentunya akan mempunyai potensi yang besar pula apabila diwujudkan kedalam suatu kepentingan dan tujuan bersama atau kelompok.. Setelah setiap individu masuk kedalam kepentingan dan tujuan kelompok, maka perilaku mereka akan menjadi perilaku kelompok untuk kebersamaan.
1. PENGERTIAN PERILAKU KELOMPOK DAN KLASIFIKASI KELOMPOK
Perilaku kelompok adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh dua atau lebih individu yang berinteraksi dan saling mempengaruhi dan saling bergantung untuk menghasilkan prestasi yang positif baik untuk jangka panjang dan pertumbuhan diri
Bila satu kelompok terdapat dalam satu organisasi maka anggotanya harus: Termotivasi untuk bergabung, menganggap kelompok sebagai kesatuan unit dari orang yang berinteraksi, berkontribusi da;lam berbagai jumlah proses kelompok, dan mencapai kesepakatan dan ketidaksepakatan melalui berbagi interaksi.
Suatu kelompok dapat dibedakan menjadi dua yaitu kelompok formal dan kelompok informal. Kelompok formal adalah kelompok yang didefenisikan oleh struktur organisasi seperti: preiden dengan staf menterinya, ketua DPR dengan anggota komisi, dan lain-lain. Kelompok informal adalah kelompok yang terstruktur atau tidak, formal atau tidak ditetapkan secara organisasi, muncul sebagai tanggapan terhadap kebutuhan akan kontak sosial.
Kelompok merupakan bagian dalam kehidupan manusia. Tiap hari manusia akan terlibat dalam aktifitas kelompok, demikian juga kelompok merupakan bagian dari organisasi, dalam organisasi akan banyak ditemui kelompok-kelompok.
Karakteristik suatu kelompok yaitu: adanya dua orang atau lebih, berinteraksi satu sama lain, saling memebagi beberapa tujuan yang sama, dan melihat dirinya sebagai suatu kelompok.
2. DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
Dasar-dasar perilaku kelompok terdiri dari:kondisi eksternal pada kelompok, sumber daya anggota,sumber kelompok, proses kelompok,tugas-tugas kelompok,kinerja dan kepuasan, teori psikologi.
A. Kondisi eksternal pada kelompok
1. Startegi organisasi: meliputi tujuan-tujuan organisasi dan cara-cara untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.
2. Struktur otoritas: ketentuan mengenai otoritas yang dimilki oleh setiap bagian/ setiap individu dalam suatu organisasi karena setiap individu atau kelompok memilki otoritas yang berbeda.
3. Peraturan formal: ketentuan mengenai aturan, prosedur, kebijakan, dan ragam lain dari peraturan induk membakukan perilaku karyawan
4. Sumber daya organisasional: merupakan sumber daya uang, waktu, bahan mentah, peralatan yang dialokasikan oleh organisasi pada kelompok.
5. Proses seleksi perilaku para personil: criteria-kriteria tertentu yang digun akan dalam proses merekrut karyawan, proses seleksi tersebut akan menempatkan man in the right place
6. Evaluasi kinerja dan system ganjaran: proses melakukan evaluasi terhadap hasil kerja anggota kelompok setelah dievaluasi, maka perlu diteruskan dengan system ganjaran akan hasil evaluasi tersebut.
7. Budaya organisasi: merupakan standar untuk keryawan mengenai perilaku yang dapat diterima dengan baik dan yang tidak dapat diterima.
B. Sumber daya anggota
Adapun sumber daya yang berperan sangat penting pada anggota individu, yaitu kemampuan dan karakteristik kepribadian.
1. Kemampuan
Ada hubungan antara kemampuan intelektual dengan relevansi tugas terhadap kinerja kelompok
2. Karakteristik kepribadian
Ada hubungan antara karakterisitik kepribadian yang positif dalam budaya terhadap produktifitas, semangat, dan kekohesifan kelompok.
C. Struktur kelompok
Kelompok kerja memiliki struktur yang dapat membentuk perilaku anggota kelompok tertentu. Ada beberapa variable struktur kelomp[ok yaitu: kepemimpinan formal, peran, norma, status kelompok, ukuran kelompok, dan komposisi kelompok.
1. Kepemimpina formal
Pemimpin formal hampir selalu ada dalam setiap kelompok kerja. Pemimpin ini mempunyai peran penting dalam keberhasilan kelompok
2. peran
tiap-tiap anggota kerlompok memainkan suatu peran. Hasilny akan baik apabila peran dimainkan dengan konsisten. Tapi sering seseorang dituntu memainkan peran yang berbeda. Didalam berperan juga seringkali terjadi konflik dan pengalaman selain tuntutan dari pemberi peran dalam organisasi.
3. Norma
Adalah standar perlaku yang dapat diterima dengan baik dalam suatu kelompok dan digunakan oleh semua anggota dalam kelompok tersebut. Norma tiap kelompok akan berbeda denngan norma kelompok lainnya.
4. Status
Status adalah posisi yang didefenisikan secara social yang diberikamn kepada kelompok atau anggota oleh orang lain. Status mempengaruhi kekuatan norma dan tekanan dalam kelompok.
5. Komposisi
Untuk menyelesaikan suatu kegiatan, kelompok yang terdiri dari beranekaragam keterampilan dan pengetahuan akan lebih efektif disbanding kelompok yang anggotanya homogen.
D. Proses kelompok
Dalam tugas kelompok, sumbangan tiap individu tidak tampak dengan jelas karena ada individu yang mengurangi upayanya sehingga hasil yang diperoleh oleh kelompoktidak maksimal tetapi ada juga individu yang menciptakan keluaran (output) lebih besar dari pada masukkan (input)
E. Tugas-tugas kelompok
Tugas yang memiliki tingkat ketidakpastian tinggi menuntut lebih banyak pemrosesan informasi, tergantung pada:
1. Pengambilan keputusan kelompok
Keputusan yang diambil oleh dua orang atau lebih lebih naik dari pada satu orang. Kenyataannya pada saat ini banyak keputusan dalam organisasi yang diambil oleh kelompok, tim, komite. Ada beberapa keuntungan dan kerugian dari pengambilan keputusan berdasarkan pada kelompok, yaitu:
Keuntungan kelompok: informasi dan pengetahuan lebih lengkap, lebih banyak pendekatan dan alternativ dapat dikembangkan, meningkatkan dukungan dan keputusan terhadap keputusan yang dibuat dan dilaksanakan oleh kelompok, dan kegitimasi meningkat. Keruguian dari kelompok: menghabiskan waktu, tekanan untuk sesuai, dominasi oleh beberapa orang, tanggung jawab kembar,
2. Teknik pengambilan keputusan
Tekniki pengambilan keputusan dalam kelompok yaitu: interaksi, sumbang saran. Teknik kelompok nominal, teknik delphhi, pertemuan elektronik.
F. Kinerja dan kepuasan
Ada beberapa factor yang berhubungan dengan dengan kinerja yaitu: persepsi peran, norma, status, ukuran kelompok, susunan demografis, tugas kelompok, dan kekohesifan. Keputusan anggota dipengaruhi oleh hubungan persepsi, peran kinerja antara atasan dan bawahan.
G. Teori psikologi
The collaborative Classroom. Kegiatan kerjasama adalah jika 2 orang atau lebih bekerja sama untuk tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu. Dengan demikian terdapat dua unsure yaitu kerjasama, saling ketergantungan yang positif. Kekompakan dalam kelompok akan terwujud bila setiap anggota mempunyai perasaan bahwa dirinya merupakan begian dari suatu kelompok dan perasaan tersebut harus beredasarkan pada kepercayaan.
3. SALING PENGERTIAN ANTAR KELOMPOK
a. Pengaruh konflik antar kelompok
Konflik antar kelompok terjadi karena tiap-tiap kelompok ingin mengejar kepentingan atau tujuan kelompoknya masing-masing. Konflik yang terjadi anatar kelompok dapat memberikan hasil yang bermanfaat bagi organisasi (fungsional) atau dapat memberikan hasil yang negative (disfungsional). Dan konflik mempunyai kaitan dengan prestasi kerja kelompok atau organisasi, diman ia dapat bersifat deskruktif maupun konstruktif.
b. Hubungan antar kelompok
Hubungan antar kelompok terdiri dari jaringan dan koalisi, peran ganda, peran khusus manajemen.
c. Negosiasi
Proses negosiasi dapat menyebabkan kelanjutan kerjasama untuk mencapai tujuan bersama dan usaha kerjasama untuk menciptakan nilai-nilai yang tidak terdapat sebelumnya. Proses negosiasi adalah pengalaman yang sangat berorientasi pada manusia. Untuk menambah pemahaman akan tujuan, kebutuhan, dan keinginan pihak lain, perunding yang sukses beusaha untuk memahami sifat kepribadian yang relevan dari individu yang lain yang berunding.
4. TEORI-TEORI PEMBENTUKAN KELOMPOK
Ada beberapa kedekatan yang dapat dikemukakan berkaitan dengan pembentukan kelompok, yaitu:
a. Teori kedekatan
Teori ini adalah teori yang sangat dasar dan menjelaskan tentang adanya afiliasi diantara orang-orang tertentu. Seseorang berhubungan dengan orang lain disebabkan adanya kedekatan.
b. Teori interaksi
Teori ini menjelaskan pembentukan kelompok berdasarkan aktivitas-aktivitas, interaksi-interaksi, sentiment-sentimen (perasaan dan emosi). Dan semuanuya saling berhubungan.
- Semakin banyak aktifitas seseorang dilakukan dengan orang lain, semakin beraneka interaksi-interaksinya dan semaki kuat tumbuhnya sentiment-sentimen mereka
- Semakin banyak interaksi-interaksi diantara orang-orang, maka semakin banyak kemungkinan aktivitas-aktivitas dan sentiment yang ditularkan pada orang lain.
- Semakin banyak aktivitas-aktivitas dan sentiment yang ditularkan pada orang lain, dan semakin banyak sentiment seseorang dipahami olleh orang lain, maka semakin banyak kemungkinan ditularkan aktivitas dan interaksi-interaskri.
c. Teori keseimbangan
Teori menyatakan bahwa seseorang tertarik pada yang lain adalah didasarkan atas kesamaan sikap didalam menanggapi sesuatu tujuan
d. Teori pertukaran
Teori ini ada kesamaan fungsinya dengan teori motivasi dalam bekerja. Teori kedekatan, teori interaksi, dan teori keseimbangan memeinkan peranan dalam teori ini.
5. ALASAN PEMBENTUKAN KELOMPOK
Ada beberapa alasan mengapa mausia/setiap individu memerlukan kelompok atau membentuk kelompok, yaitu:
a. Untuk pemuasan kebutuhan
Keinginan untuk memuaskan kebutuhan menjadi motifasi utama dalam pembentukan kelompok, khususnya dalam hak keamanan, social, harga diri dan kebutuhan aktualisasi diri. Khusus aktualisasi diri ini dapat dipuaskan apabila bergabung dengan kelompok.
b. Adanya kedekatan dan daya tarik
Setiap individu memerlukan adany interaksi antarpribadi, oleh karena itu perlu adanya kedekatan atau daya tarik tertentu berdasarkan pada persepsi, sikap, prestasi, atau kesamaan motivasi.
c. Adanya tujuan kelompok
Setiap manusia pasti emepunyai tujuan dalam hidupnya, apalagi tujuan tersebut diaplikasikan dalam kelompok akan mempunyai derajat yang lebih tinggi, manakala setiap keinginan dan tujuan tersebut menyatu dan menghasilkan tujuan kelompok
d. Alasan ekonomi
Suatu hal yang dapat diharapkan dari kelompok adalah kekuatan yang mempunyai nilai lebih. Jika ada motif ekonomi dapat mendorong adanya kerja kelompok yang lebih optimal, dan jika individu bekerja optimal maka yang diuntungkan adalah kelompok
Dasar-dasar yang membuat terjadinya hubungan antar kelompok dalam buku prilaku organisasi karya miftah thoha yaitu:
a. Kesempatan untuk berinteraksi
Interaksi antar individu akan menimbulkan adanya daya tarik, dan karena adanya daya tarik antar individu itu akan menimbulkan hubungan kelompok.
b. Kesamaan latar belakang
Kesamaan latar belakang seperti misalnya: usia, jenis kelamin, agama, pendidikan, ras kebangsaan, dan lainnya akan memudahkan dan cenderung membuat individu mau untuk berinteraksi satu sama lain. Kesamaan latar belakang juga merupakan daya tarik mengapa seseorang melakukan hubungan dan interaksi sesamanya. Sebagai contoh mahasiswa Malaysia yang belajar di Indonesia akan cenderung berhubungan dengan sesamanya
c. Kesamaan sikap
Daya tarik orang-orang yang berinteraksi yang disebabkan oleh kesamaan sikap dapat diliahat dalam pergaulan-pergaulan: antara mahasiswa, orang bertetangga, teman sejawat, pasangan yang sudah menikah, tentara, buruh, dan lain-lain. Kesamaan yang mereka miliki didasarkan dari pengalaman yang melatarbelakangi itu membawa orang-orang kearah kesamaan sikap. Dan karena kesamaan sikap itu membuat mereka cenderung bergaul sesamanya.
KEPUSTAKAAN
Angelo kinicki, Robert kreitner,.2005.perilaku organisasi, Jakarta: salemba empat,
Donnelly, Gibson, Ivancevich.1985. Organisasi, Jakarta: Erlangga
KenBlanchard, Paul Hersey.1982.Manajemen perilaku organisasi, Jakarta: Erlangga.
Thoha, Miftah. Organisasi konsep dasar dan aplikasinya, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada
Thoha,miftah.2008.perilaku organisasi. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada
Rivai, veithzal.2007.Kepemimpinan dan perilaku organisasi. Jakarta: PT.Raja Grafindo PerBagikan ke Pinter