Senin, 06 Oktober 2014


Waspadai Bahaya Kabut Asap di Riau dan Kalimantan



Kabut Asap, Warga Dianjurkan Menggunakan Masker

Kabut asap di berbagai daerah kian mengkhawatirkan. Di Pekanbaru, Riau, kualitas udara akibat kebakaran hutan sudah membahayakan kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta Kebakaran hutan yang terjadi di Riau dan Kalimantan menimbulkan kabut asap yang meluas tak hanya di wilayah tersebut. Kualitas udara jadi tak sehat, kesehatan masyarakat yang menghirup berisiko alami gangguan.
Pada tanggal 19 September 2014 lalu misalnya, menurut Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kota Pekanbaru mencapai angka 180 yang artinya tidak sehat. Lalu di Kota Jambi, ISPU berada pada angka 128 yang juga tak sehat.
Menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Profesor Tjandra Yoga Aditama, kabut asap dapat menimbulkan gangguan pada"
1. Paru dan pernapasan, seperti peningkatan Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dan perburukan penyakit  asma, bronkitis dan emfisema.
2. Gangguan organ lain, seperti mata (iritasi dan peradangan), hidung (iritasi dan alergi), dan gangguan kulit.
3. Penyakit kronik dapat menjadi lebih buruk.
4. Gangguan saluran cerna yang disebabkan karena bahan makanan dan minuman tercemar debu kebakaran hutan.
Oleh karena itu, Profesor Tjandra mengingatkan masyarakat yang diselimuti kabut asap untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan di atas dengan cara:
1. Sedapat mungkin menghindari atau mengurangi menghirup asap dengan cara:
a. Di luar ruangan: batasi aktivitas dan gunakan masker
b. Di dalam ruangan: pastikan sesedikit mungkin asap masuk ke dalam rumah
2. Lakuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan seksama untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
3. Mereka dengan penyakit kronik harus ekstra waspada dan memeriksakan diri
4. Kegiatan umum ditingkatkan, seperti menjaga kebersihan, sumur serta bahan makanan minuman ditutup, makanan minuman dimasak dengan baik.
Diharapkan, dengan Anda menjalankan empat upaya di atas dapat mencegah terjadinya gangguan kesehatan akibat kabut asap.

 Secara umum kabut asap dapat mengganggu kesehatan semua orang, baik yang dalam kondisi sehat maupun dalam kondisi sakit. Pada kondisi kesehatan tertentu, orang akan menjadi lebih mudah mengalami gannguan kesehatan akibat kabut asap dibandingkan orang lain, khususnya pada orang dengan gangguan paru dan jantung, lansia, dan anak-anak.

Berikut ini dampak akibat gangguan asap bagi kesehatan kita.
  1. Kabut asap dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, serta menyebabkan reaksi alergi, peradangan dan mungkin juga infeksi.
  2. Kabut asap dapat memperburuk penyakit asma dan penyakit paru kronis lain, seperti bronkitis kronik, PPOK dan sebagainya.
  3. Kemampuan kerja paru menjadi berkurang dan menyebabkan seseorang mudah lelah dan mengalami kesulitan bernapas.
  4. Bagi mereka yang berusia lanjut (lansia) dan anak-anak maupun yang mempunyai penyakit kronik, dengan kondisi daya tahan tubuh yang rendah akan lebih rentan untuk mendapat gangguan kesehatan.
  5. Kemampuan dalam mengatasi infkesi paru dan saluran pernapasan menjadi berkurang, sehingga menyebabkan lebih mudah terjadi infeksi.
  6. Berbagai penyakit kronik juga dapat memburuk.
  7. Bahan polutan pada asap kebakaran hutan dapat menjadi sumber polutan  di sarana air bersih dan makanan yang tidak terlindungi.
  8. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) jadi lebih mudah terjadi, terutama karena ketidak seimbangan daya tahan tubuh (host), pola bakteri/virus penyebab penyakit (agent) serta buruknya lingkungan (environment).

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kemenkes Tjandra Yoga Aditama berbagi tips untuk melindungi diri dari risiko gangguan kabut asap. Menurutnya, ada delapan hal yang bisa dilakukan. Yakni:
1. Sedapat mungkin Hindari atau kurangi aktivitas di luar rumah/gedung. Terutama bagi mereka yang menderita penyakit jantung dan gangguan pernafasan.
2. Jika terpaksa pergi ke luar rumah/gedung maka sebaiknya menggunakan masker.
3. Minum air putih lebih banyak dan lebih sering 4. Bagi yang telah mempunyai gangguan paru dan jantung sebelumnya, mintalah nasihat kepada dokter untuk perlindungan tambahan sesuai kondisi. Segera berobat ke dokter atau sarana pelayanan kesehatan terdekat bila mengalami kesulitan bernapas atau gangguan kesehatan lain.
5. Selalu lakukan perilaku hidup bersih sehat (PHBS). Seperti makan bergizi, jangan merokok, istirahat yang cukup dan lain-lain.
6. Upayakan agar polusi di luar tidak masuk ke dalam rumah/sekolah/kantor dan ruang tertutup lainnya
7. Penampungan air minum dan makanan harus terlindung baik.
8. Buah-buahan dicuci sebelum dikonsumsi. Bahan makanan dan minuman yang dimasak perlu di masak dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar