BAB
III
Soal-soal
1.
Terangkan bentuk-bentuk
organisasi apa saja yang lazim digunakan dalam pengelolaan proyek.
2. Mengapa
manajemen proyek perlu organisasi khusus?
3. Bentuk
organisasi proyek apa yang paling bagus? Terangkan.
4. Dalam
kondisi seperti apa organisasi matriks layak dipakai?
5. Faktor
apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam memilih organisasi proyek?
Jawab :
1. Bentuk-bentuk
organisasi yang lazim dalam pengelolaan proyek
S Proyek
Sebagai Bagian dari Organisasi Fungsional
Sebagai salah
satu alternatif untuk memberikan tempat bagi proyek, kita
bisa memasukkan proyek sebagai bagian dari divisi fungsional
dari suatuperusahaan. Organisasi fungsional membagi
departemennya berdasarkan fungsi-fungsi yang dilakukan bagian yang ada. Di
sini kita mengenal fungsi pemasaran, fungsi personalia, fungsi produksi,
fungsi keuangan dan sebagainya, bergantung pada kebutuhan
perusahaan untuk menangani pekerjaannya.
S Organisasi
Proyek Murni
Bentuk lain dari organisasi proyek adalah organisasi proyek murni (pure
project organization). Proyek terpisah dari organisasi induk.
la menjadi organisasi tersendiri dalam staf teknis tersendiri,
administrasi yang terpisah dan ikatan dengan organisasi induk berupa
laporan kemajuan atau kegagalan secara periodik mengenai proyek.
Pimpinan dalam hal ini manajer proyek bisa melakukan pembangunan sumber
daya dari luar berupa sub kontraktor atau supplier selama sumberdaya
itu tidak bersedia atau tidak bisa dikendalikan dalam organisasi.
S Organisasi
Matriks
Dalam rangka
menggabungkan kelebihan-kelebihan yang dipunyai organisasi fungsional dan
organisasi proyek murni dan menghindarkan kekurangan-kekurangan yang ada,
maka dikembangkan bentuk organisasi yang dikenal dengan organisasi
matriks.
2.
Bertujuan agar dapat membidakan
proyek dengan pekerjaan lain adalah
sifat yang khusus dan tidak bersifat rutin pengadaannya, sehingga mengelolanya
pun memerlukan ektra lebih banyak.
3.
Menurut saya Bentuk organisasi
proyek yang paling bagus
adalah Organisasi Matriks karena Organisasi ini merupakan jalan tengah
antara keduanya. Dengan demikian organisasi fungsional dan murni mewakili
keadaan ekstrim. Organisasi matriks merupakan kombinasi
keduanya.Organisasi matriks adalah organisasi proyek murni yang melekat
pada divisi fungsional pada organisasi induk.
4.
Matriks dan organisasi proyek
murni lebih
cocok diterapkan untuk proyek-proyek berskalamenengah dan besar dan
kompleksitas yang sedang dan tinggi. Proyek-proyek semacam ini mempunyai
tingkat kebutuhan informasi dan sumberdaya yang tinggi dan perlu
seorang manajer proyek dengan otoritas yang besar. Secara lebih
spesifik, organisasi matriks bisa berfungsi dengan baik di mana ada
sejumlah proyek yang dikerjakan pada waktu yang bersamaan dan
sumberdaya fungsional digunakan secara part-time.
5.
Faktor
yang perlu dipertimbangkan dalam memilih organisasi proyek adalah
Ø Frekuensi adanya proyek baru
: berapa sering suatu perusahaan mendapat proyek dan sejauh mana
perusahaan induk tersebut terlibat dengan aktivitas proyek.
Ø Berapa lama
proyek berlangsung
Ø Ukuran
proyek:
tingkat pemakaian tenaga kerja, modal dansumberdaya yang dibutuhkan.
Ø Kompleksitas
hubungan: jumlah
bidang fungsional yang terlibat dalam proyek dan bagaimana
hubungan ketergantungannya.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus